14 April 2007

Bercincinlah Dengan Batu Akik


Bercincinlah Dengan Batu Akik!!!

Akik, ya akik kata ini sudah sangat familier di telinga kita. Salah satu jenis bebatuan yang biasanya digunakan untuk perhiasan terutama cincin (untuk laki-laki). Ada berbagai alasan orang memakainya. Atau mungkin anda justru sekarang sedang memakainya. Apakah alasan anda memakainya? Entah apapun alasan anda kami tidak ambil pusing dengannya.
Sudah tahukah anda bahwa ternyata ada ‘Hadits’ yang berkenaan dengan akik ini. Kalau belum tahu silakan Anda perhatikan petikan tulisan dari situs
www.alsofwah.or.id berikut ini:

Mukaddimah Barangkali ada sebagian penggemar yang karena saking kagumnya atau pedagang batu cincin yang karena ingin melariskan dagangannya berdalil dengan hadits tentang keutamaan batu akik. Siapa yang tidak tahu batu akik? Tetapi apakah dapat dibenarkan berdalil dengan hadits tersebut. berikut uraiannya!! Naskah Hadits
تَخَتَّمُوْا بِاْلعَقِيْقِ فَإِنَّهُ يَنْفِي الْفَقْرَ
Bercincinlah dengan batu akik sebab ia dapat menghilangkan kefakiran
Takhrij Ringkas Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailami, dari hadits Anas, Umar, Ali dan Aisyah dengan sanad-sanad yang beragam. Di dalam kitab al-Yawaqit karya Muthriz disebutkan bahwa Ibrahim al-Harbi ditanyai mengenai hadits ini, ia mengatakan, ‘Shahih.’ Ia berkata pula, diriwayatkan juga dengan lafazh ‘Tahattamu’ (dengan huruf Ha’ sebagai ganti huruf Kha’-red), artinya berdiamlah di Aqiq dan menetaplah di sana. Menurutku (Imam as-Suyuthi), Ibn Adiy meriwayatkan dengan sanad Dha’if (lemah) dari hadits Aisyah secara Marfu’ denga lafazh,
تَخَتَّمُوْا بِاْلعَقِيْقِ فَإِنَّهُ مُبَارَكٌ
Bercincinlah dengan batu akik sebab ia diberkahi (Lihat buku rujukan kita, ad-Durar al-Muntatsirah Fi al-Ahadits al-Masyhurah karya Imam as-Suyuthi, hal.101, nomor 164) Komentar Terhadap Hadits Peneliti (Penahqiq) buku rujukan di atas (ad-Durar al-Muntsirah), Syaikh Muhammad Luthfi ash-Shabbagh berkata, Kualitas hadits ini adalah MAWDHU’ (PALSU) .


Lihat rujukan-rujukan berikut:

- al-Maqashid al-Hasanah, hal.153

- Tamyiz al-Khabits, hal.55 - Kasyf al-Khafa’, I:299

- Al-Kamil karya Ibn ‘Adiy, VII:2604

- Tarikh Baghdad, XI:251 dengan lafazh, “…..Fa Innahu Mubarak”

- Dha’if al-Jami’ ash-Shaghir, 2411, ia (Syaikh al-Albani) berkata, “Maudhu’ (Palsu)

- At-Tanbih ‘Ala Huduts at-Tash-hif karya Hamzah al-Ashfihani, hal.33

- Al-Asrar, 133

- Mizan al-I’tidal, I:530 dan IV:455

- Al-Mawdhu’at, III:58

- Al-La’ali, II:272

- Tanzih asy-Syari’ah, II:270

- Al-Fawa’id karya asy-Syaukani, hal.194

No comments: